Saturday, January 23, 2010

Fase Perjuangan dalam jamaah

(disarikan dari tulisan Abu Hadid )
Pembukaan
Kewajiban dan urgensi berjamaah dan kepemimpinan
a. Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban yang harus dilaksanakan baik oleh perorangan maupun oleh sebuah komunitas muslim untuk menjaga keberlangsungan syari’at Islam.
Allah ta’ala berfirman:
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kalian sekelompok orang yang berdakwah kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ’Imran [3]: 104).
Adapun bentuk komunitas muslim yang sesuai dengan sunnah Nabi adalah jama’ah dan imamah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
اَمَرَكُمْ بِخَمْسٍ مَا اَمَرَنِىَ اللهُ بِهِنَّ بِالْجَمَاعَةِ وَ السَّمْعِ وَ الطَّاعَةِ وَ الْهِجْرَةِ وَ الْجِهَادِ فِى سَبِيْلِ اللهِ فَاِنَّهُ مَنْ خَرَجَ عَنِ الْجَمَاعَةِ قَيْدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الاِسْلاَمِ مِنْ عُنُقِهِ اِلاَّ اَنْ يَرْجِعَ { احمد والبيهقي 4/320و 202, 5/344 }
“Aku perintahkan kepada kalian 5 (lima) perkara, Allah telah memeerintahkan hal itu kepadaku, (yaitu agar kalian) berjama'ah, mendengar, tha’at, hijroh dan berjihad di jalan Allah. Karena sesungguhnya barang siapa yang keluar dari jama'ah (Jama’atul-muslimin) sejengkal saja, maka ia telah melepas ikatan Islam dari lehernya, kecuali jika ia kembali.” (Ahmad dan Baihaqi, 4/230,202,5/344)
Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu berkata:
اِنَّهُ لاَ اِسْلاَمَ اِلاَّ بِجَمَاعَةٍ وَ لاَ جَمَاعَةَ اِلاَّ بِإِمَارَةٍ وَ لاَ اِمَارَةَ اِلاَّ بِطَاعَةٍ {رواه الدارمى }
“Sesungguhnya tidak Islam kecuali dengan jama'ah, dan tidak ada jama'ah kecuali dengan imarah, serta tidak ada imaroh kecuali dengan ketaatan.” (HR. Ad-Darimiy).
b. Setiap orang yang beriman jika melihat kemungkaran wajib mencegah semampunya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda:
مَن رَأَى مِنكُم مُنكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لَم يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِن لَم يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ
“Barang siapa dia antara kalian melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah kemungkaran tersebut dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika ia tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah iman yang paling lemah.”(HR. Muslim)

c. Jika ada tiga orang Muslim atau lebih berkumpul untuk sebuah urusan bersama, maka disyari’atkan untuk mengangkat seorang pemimpin di antara mereka.
Ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi was sallam:
إِذَا خَرَجَ ثَلاثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ
“Apabila tiga orang keluar untuk bersafar hendaknya mereka mengangkat satu orang di antara mereka sebagai amir.” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani)

Fase jamaah
Kehidupan manusia bak ubahnya siklus yang berjalan, semua tentu ada awal dan akhirnya, Ketiga fase tersebut, yakni lahir, hidup dan mati. Kalau kita mencermati dan memahami bahwa fase-fase tersebut juga berlaku bagi sebuah jamaah yang sedang berjuang menegakan Islam. tapi kenyataan hari ini banyak jamaah yang tidak memahami fase-fase perjuangan dari jama’ahnya sendiri yang akan berakibat:
1. Jama’ah tidak memiliki langkah-langkah untuk mencapai tujuannya dengan jelas dan terukur, lebih nyata, tidak sekedar rencana global yang sulit untuk dilaksanakan.
2. tidak memiliki indikator yang jelas dalam memberikan penilaian atas setiap langkah yang telah dilakukan atau dikerjakan jamaahnya, yang ada hanya “pokokya jalan”.
3. jajaran pengurus dan anggota akan merasa bahwa keberlangsungan jamaahnya hidup dan berkembang terus, padahal hanya berputar-putar tanpa arah yang jelas, antivitasnya hanya berkutat pada penata dan penataan semata.
4. tidak mampu mensikapi berbagai permasalahan atau persoalan yang muncul diinternal amaupun eksternal jama’ah, kalaupun mampu biasanya tidak tepat sasaran sehingga masalah atau persoalan yang muncul cenderung akan bias dan ngambang, sebab jama’ah tidak mengenali jati dirinya yang sebenarnya –sampai pada fase mana-
5. Tidak mampu memandang objektif dan realistis terhadap jama’ahnya sendiri dan seringkali diiringi pula dengan sikap meremehkan jama’ah lain,
indikator fase perjuangan:
1. Fase awal (Gagasan/perintisan) atau dikenal dengan masa “embrio jamaah”. Jika dihitung pada tinjauan manajemen, dihitung tempo 3 – 6 bulan.
Indikatornya:
a. Tersusunya konsep perjuangan jama’ah
b. Terbentuknya nama jamaah
c. Terbentunya pengurus, walaupun masih dalam taraf yang sangat sederhana
d. Deklarasi dan pencananan jamaah untuk bisa dikenal oleh ummat

2. Membangun sistem jamaah.. Maka dalam fase membangun sisten jama’ah akan berada dalam beberapa kondisi :
A. Jamaah akan semakin maju dan semakin dekat dengan tujuannya, jika para pelaku jamaah dalam jamaah mengerti, memahami pentingnya fase membangun sisten ini, kemudian ditindaklanjuti dengan beramal atau bekerja keras untuk terbagunnya sistern jamaah yang baik
B. Jamaah akan cenderung stagnan (tidak maju dan tidak pula mundur atau dengan istilah lain berputar-putar tanpa arah yang jelas). perubahan seringkali tidak terkait dengan perubahan sistem jamaah, atau dengan kata lain beraktivis tapi sistem jama’ah tidak terbangun. Harus bisa memedakan “membangun sistem jamaah” dengan “beraktivitas dalam jamaah”.
C. Jamaah akan cenderung mundur dan pada akhirnya akan bubar atau bahasa lainnya mati. jika jamaah tidak tahu membangun sistem jamaah, tidak tahu bagaimana harus memulai, tidak tahu bagaimana harus melangkah dan tidak tahu bagaimana harus mengukur tingkat keberhasilannya berjamaah dll.
Inilah fase yang sangat menentukan perjalanan jamaah, mampu maju pada fase selanjutnya atau tetap pada fase membangun sistem seterusnya (dari tahun-ketahun yang ada hanya penataan semata). bisa dilakukan dalam tempo 2 - 3 tahun.
indikator:
a. Tersususnya sistem administrasi dan tatalaksana jamaah secara baik
b. Terlaksanaanya seluruh program sariyah yang berada dalam jamaah sesuai dengan indikatornya sariyah masing-masin dan tidak terjadi ketimpangan.
c. Berjalannya sistem kerja dalam jamaah dari level paling atas hingga yang paling bawah, walaupun belum tarap sempurna sebagai sistem yang baik
d. Rotasi kerja dalam jamaah bisa berjalan secara sehat.
Kekuatan Nashrullah dalam berjamaah
kemenangan perjuangan untuk menegakkan Islam, hanya tercapai karena Nashrullah (pertolongan Allah). Tanpa Nashrullah, kemenangan tidak mungkin tercapai.
Allah l berfirman:

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 249)

Umat Islam menang dalam perang Badar karena Nashrullah, meskipun pasukan dan persenjataan umat Islam sangat lemah, sedangkan pasukan dan persenjataan musuh sangat kuat. (Al-Anfâl: 9). Adapun dalam perang Hunain, umat Islam mengalami kekalahan meskipun pasukan dan persenjataannya lebih kuat dari apa yang dimiliki pasukan dan persenjataan musuh. Hal tersebut terjadi karena umat Islam melupakan Nashrullah dan bangga dengan kekuatan serta persenjataan pasukannya. (At-Taubah: 25-26).
Oleh sebab itu, diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
A. Niat perjuangan wajib ikhlas, semata-mata mencari ridha Allah dan keselamatan di akhirat.
B. Cara perjuangan wajib benar, yakni mengikuti petunjuk sunnah.
Sebagian dari bentuk-bentuk perjuangan yang benar dan mengikuti petunjuk sunnah adalah:
1. Tujuan perjuangan adalah tegaknya Daulah/Khilafah Islamiyyah.
2. Cara mencapai tujuan adalah dakwah, jihad, amar ma’ruf dan nahi mungkar.
3. Sistem organisasi perjuangan adalah dalam bentuk Jama’ah dan Imamah. Yakni, sistem kepemimpinannya tunggal dan bukan merupakan sistem kepemimpinan kolektif.

Memilih amir/ pimpinan jamaah
Adapun ciri organisasi perjuangan yang sesuai dengan sunnah nabi, yang lazim disebut Sistem Jama’ah dan Imamah yang ciri-cirinya antara lain:
a. Amir Jama’ah dipilih oleh ulama dan para cendekiawan/tokoh dan tidak perlu diganti selama:
1. Masih hidup dan masih mampu melaksanakan amanah Jama’ah,
2. Tidak melanggar syariat.
Jadi, tidak perlu adanya penggantian Amir secara periodik dalam suatu kongres, seperti yang dilaksanakan oleh ormas-ormas yang mengikuti sunnah Yahudi.
b. Amir membentuk majelis Syura dari ahli ilmu dan tokoh masyarakat untuk membantu pemikiran dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka menunaikan amanah Jama’ah.

“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Ali-Imran: 159).

c. Amir tidak terikat hasil musyawarah majelis syura, tetapi memilih beberapa pandangan yang diyakini lebih tepat.
d. Amir wajib ditaati selama perintah dan kebijaksanaannya tidak maksiat berdasarkan dalil yang qath’i.

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisâ’: 59).

e. Amir dan anggota jama’ah wajib selalu saling mewasiati dan saling mengingatkan.

Dengan izin Allah l dan dengan penuh kasih sayang-Nya juga, kami menasihatkan pada ormas dan orpol Islam untuk bermuhasabah sehingga dalam perjuangannya memenuhi syarat-syarat untuk mencapai nashrullah. Terutama cara organisasinya yang menurut pendapat kami, masih banyak yang menyalahi sunnah karena mengikuti sistem demokrasi.
Bagi kaum muslimin yang organisasi perjuangannya sudah dilaksanakan menurut sistem Jama’ah dan Imamah, kami panggil untuk berusaha menyatu di bawah satu komando. Jika belum, memungkinkan minimal mengadakan ta’awun ‘alal birri wat taqwa di antara Jama’ah.
Semoga Allahl memberkahi, membimbing, memberi petunjuk dan menolong perjuangan kita dalam rangka menegakkan Dien-Nya. Amîn.
Wassalam.
(Jakarta, 17 Ramadhan 1429, Abu Bakar Ba’asyir)

References:
www.ansharuttauhid.com

Tuesday, January 19, 2010

kejadian tengah malam

INA:
kejadian tengah malam
Share
Today at 6:35pm
http://www.facebook.com/mobile/ Uploaded via Facebook Mobile
hri itu memang sepi.
tak ada yg menemani.
hanxa lmbran krtas n sbuah alt komunikasi yg menemaniku.

tepat pd jm 22.00
Hp q brdering.
awlx q brpkir ''o, tmn jauhq telpon."
okelah, aq angkat tlpnx n aq pkir hnx da perlu biasa.


10menit, 20menit tlh brlalu.
org tu trs aja mengoceh sprti org yg ksepian n tk da tman.


q tunggu smpe 1 jam brlalu.
q pkir sdh ckp dia untk brbcra.

trnyt pmbicran msh brlanjut.
subhanallah, bner2 tlpn pualing lama yg g prnh trputus yg prnh kualami.

hmpir 2 jam brlalu, n d akhr prbncnganx da kata2 aneh yg tk dpt q mengerti.
n q pkir tu sngat membwt q trdsak n tk tw hrs ngmg pa lg.

untgx prtlgn allah dtg.
kykx plsa si dia hbs n akhrx tlpn pun trptus.
huft. trma ksh y allah krnMU q tk hrs mnjwb prtnyn aneh tu

kejadian tengah malam-re
assalamu`alaikum wr.wb.
blumx mf nih tas kejadian tengah malam itu...
adek benar kak mang lg kesepian..sepi dr 'kesepian'...
hari berlalu demi hari tak pernah luput dr aktivits, kegiatan, ...apalah namanya yg jelas sibuuuuuuuuuuuukkk....
kadang tu membuat jiwa, hati, pikiran, otak ini trasa jenuh,bosan,malas,...fisikpun sudah tak merasakan capek lg...
q sendri berharap apa yg q laksanakan selama ini mendapat balasan dan manfaat dr Sang Maha Mengetahui dn Maha Penyayang...
pi sbg manusia biasa ternyata kesalahn dan khilafan melwati batas kadang lebih sering menimpa makhluk yg lemah ini...(y allah jauhkan dn sembunyikan kekurangan dan kesalahn q yg sadar maupun tak kusadari..amin)
dn terus terang kak tidak ada niat awal utk berbuat berlebihan dalam kata2 pa lg perbuatan thd orang...siapapun dia (insyaallah)
kak cuma pingin da tmn yg dirindukn dr dkat atopun dr kejauhan bs tau dn mendengar bgaimana keadaan tmn, kakaknya selama ini...
demi allah kak niat telpon memang krn perasaan rindu...
rindu seorng kakak thd suara adeknya dikejauhan...walaupun bukan saudara kandung...
...
mhon maaf yg stulusnya kalo kata2 diri ini buat perasaan tersakiti...
tp yakinlah itu hanya kesalahpahaman akibat berlebihan diri ini dalam meluapkn rasa ini...rasa sayang kak terhadap adeknya...
kak sadar telah berlebihan dalam bercanda dn...
diri ini beristigfar kepada allah... (astagfirullaah al adhiim min kullizanbin wa`atuubu ilaih)
diri ini mhon ini djadikn pelajaran sj buat adek dn terlebih diri ini...agar hal ini tidak terulang lagi...selamanya sampai malakulmaut ini menjemput diri yg hina dn lemah ini...
kalau memang seorang diri ini berlebihan dalam berteman...diri ini lebih tenang bila tidak punya teman kalau berteman hanya bisanya menyakitin hati teman....
(y allah hamba tidak bermaksud memutus silaturrahim tp hamba hanya ingin memutus celah kemaksiatan dn kesesatan ini menghampri hati yg akan merusak iman dan aqidah diri ini...ampunilah dosa diri dn teman2 hamba...amin)
jazakallah
wassalam....
(12.07.--am)

INA January 18 at 12:52am
astaghfirullah. . .
q jg mnt maaf.
krn mgkn q jg yg salah tngkap n slah mengartikn.

ju2r memang q bner2 g nyaman sma obrolan qta yg trakhr.
krn q jg dh prnh blg, jgn trlalu brhrap dgn slain allah n q tkt itu. . .
n mgkn krn q orgx keras n g mdh jtuh cnta n g prhatian mgkn, jd q bner2 g brani kl dsuruh mnjd org yg lbh d khdpn org lain.
demi allah q paling g tega kl suruh nyakitin hati cwok.
maafkn aq kl dh smpet bwt kak skt hati jg.

q jg mnt maaf krn ju2r q nulis note itu bknx mau publikasi ato menjelek2kan tp krn td bngung mo curhat ma sapa n akhrx q nulis dstu.
bner2 q g da niatan untk mnyakiti siapapun.
y mgkn kak bnar, ni d jdikn plajaran ja.

skali lg maaf. . .

untk kdepanx ato slanjtx q serahkn ma kakak ja.
kl memang ntm msh ingn mnymbung sltrhm y g pa2. q trbuka untk tu.
tp kl emanx plhn menjauh lbh baek, jg slahkn. q trima apapun kptsn kakak.

jzkllh khoir ats prhtianx slma ni.
jzkllh dh mo jd kakak mski dlm dunia maya.
jzkllh bwt smwax.
T.Tpox/readmessage.php?re8800f52

Sunday, January 17, 2010

كيف واجه الأمريكيون في سان فرانسيسكو المجرم أولمرت Olmert The Criminal

شاهد

كيف واجه الأمريكيون في سان فرانسيسكو المجرم أولمرت



تحية لكل الأحرار في العالم

Responsive CSR dan Strategic CSR

Bisnis Indonesia, Kamis, 19/07/2007 05:11 WIB
Menuju standardisasi CSR
Pasal 74 RUU Perseroan Terbatas (RUU PT) yang sedang dibahas DPR mencantumkan pengaturan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social responsibility/CSR). Substansi pasal itu sebagai berikut: Perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan. Perseoran yang tidak melaksanakan kewajiban tersebut dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal ini muncul pada saat pembahasan di tingkat Panja dan Pansus DPR. Pada konsep awal yang diajukan pemerintah, tidak ada pengaturan seperti pasal 74 itu. Saat dengar pendapat dengan dunia usaha dan para profesi serta masyarakat, materi pasal 74 ini pun belum ada. Materi pasal 74 ini muncul dalam berita di harian ini pada saat pengesahan RUU PT oleh Panja. Lalu sekitar 28 asosiasi pengusaha termasuk Kadin dan Apindo, keberatan terhadap RUU PT. Mereka meminta pemerintah dan DPR membatalkan pengaturan tentang pewajiban CSR dalam RUU PT. Ada beberapa alasan yang diusung, a.l penerapan CSR pada dasarnya lebih dititikberatkan pada dorongan moral dan etika, di mana setiap perusahaan melaksanakan kegiatan CSR melebihi yang telah diatur dalam peraturan perundangan. Di sisi lain, pewajiban CSR dalam UU PT berarti akan berimbas pada semua perseroan, termasuk UKM dan perseroan yang baru berdiri. Padahal pemerintah sedang berusaha keras menggerakkan sektor riil, memperbaiki iklim berusaha yang sehat dan menarik investasi. Selain itu, pelaksanaan CSR merupakan bagian dari good corporate governance yang mestinya didorong melalui pendekatan etika maupun pendekatan pasar (insentif). Pendekatan regulasi sebaiknya dilakukan untuk menegakkan prinsip transparansi dan fairness dalam kaitan untuk menyamakan level of playing field semua pelaku ekonomi. Sebagai contoh, UU dapat mewajibkan semua perseroan untuk melaporkan, bukan hanya aspek keuangan, tetapi juga yang mencakup kegiatan CSR dan penerapan GCG. Standar CSR Lalu sebenarnya seperti apa best practice mengenai CSR ini? Saat ini ISO (International Organization for Standardization), tengah menggodok konsep standar CSR yang diperkirakan rampung pada akhir 2009. Standar itu dikenal dengan nama ISO 26000 Guidance on Social Responsibility. Dengan standar ini, pada akhir 2009 hanya akan dikenal satu konsep CSR. Selama ini dikenal
banyak konsep mengenai CSR yang digunakan oleh berbagai lembaga internasional dan para pakar. Tanggung jawab sosial didefinisikan sebagai tanggung jawab sebuah organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku transparan dan etis, konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; memerhatikan harapan dari para pemangku kepentingan; sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma perilaku internasional; dan terintegrasi di seluruh organisasi. Dari definisi itu, ada tujuh isu inti tanggung jawab sosial, yaitu lingkungan, hak asasi manusia, praktik perburuhan, pengembangan masyarakat, organizational governance, isu konsumen, dan praktik kegiatan institusi yang sehat. Seringkali kepentingan perusahaan diseberangkan dengan kepentingan masyarakat. Tak banyak yang menyadari bahwa sesungguhnya perusahaan dan masyarakat memiliki saling ketergantungan yang tinggi. Saling ketergantungan antara perusahaan dan masyarakat berimplikasi bahwa baik keputusan bisnis dan kebijakan sosial harus mengikuti prinsip berbagi keuntungan (shared value), yaitu pilihan-pilihan harus menguntungkan kedua belah pihak. Saling ketergantungan antara sebuah perusahaan dengan masyarakat memiliki dua bentuk. Pertama, inside-out linkages, bahwa perusahaan memiliki dampak terhadap masyarakat melalui operasi bisnisnya secara normal. Dalam hal ini perusahaan perlu memerhatikan dampak dari semua aktivitas produksinya, aktivitas pengembangan sumber daya manusia, pemasaran, penjualan, logistik, dan aktivitas lainnya. Kedua, outside-in-linkages, di mana kondisi sosial eksternal juga memengaruhi perusahaan, menjadi lebih baik atau lebih buruk. Ini meliputi kuantitas dan kualitas input bisnis yang tersedia-sumber daya manusia, infrastruktur transportasi; peraturan dan insentif yang mengatur kompetisi-seperti kebijakan yang melindungi hak kekayaan intelektual, menjamin transparansi, mencegah korupsi, dan mendorong investasi; besar dan kompleksitas permintaan daerah setempat; ketersediaan industri pendukung di daerah setempat, seperti penyedia jasa dan produsen mesin. Salah satu aspek atau semua aspek situasi ini dapat merupakan peluang bagi inisiatif CSR. Kemampuan untuk merekrut karyawan yang tepat, contohnya, bisa tergantung pada sejumlah faktor sosial seperti sistem pendidikan setempat, ketersediaan pemukiman, diskriminasi, dan kecukupan infrastruktur kesehatan publik. Tiga kategori Namun, tidak ada perusahaan yang dapat memecahkan semua masalah masyarakat. Sebaliknya, setiap perusahaan perlu memilih isu yang terkait dengan bisnis spesifiknya. Berdasarkan kerangka ini, isu sosial yang memengaruhi sebuah perusahaan terbagi dalam tiga kategori. Pertama, isu sosial generik, yakni isu sosial yang tidak dipengaruhi secara signifikan oleh operasi perusahaan dan tidak memengaruhi kemampuan perusahaan untuk berkompetisi dalam jangka panjang.
Kedua, dampak sosial value chain, yakni isu sosial yang secara signifikan dipengaruhi oleh aktivitas normal perusahaan. Ketiga, dimensi sosial dari konteks kompetitif, yakni isu sosial di lingkungan eksternal perusahaan yang secara signifikan memengaruhi kemampuan berkompetisi perusahaan. Setiap perusahaan perlu mengklasifikasikan isu sosial ke dalam tiga kategori tersebut untuk setiap unit bisnis dan lokasi utama, kemudian menyusunnya berdasarkan dampak potensial. Isu sosial yang sama bisa masuk dalam kategori yang berbeda, tergantung unit bisnisnya, industrinya, dan tempatnya. Emisi karbon mungkin merupakan isu sosial generik untuk perusahaan jasa finansial seperti bank, merupakan dampak negatif value chain untuk perusahaan berbasis transportasi seperti UPS, atau merupakan dampak value chain dan juga isu konteks persaingan bagi pabrik mobil seperti Toyota. Dalam sebuah industri, isu sosial yang sama dapat menjadi berbeda untuk perusahaan yang berbeda, bergantung pada perbedaan keunggulan kompetitif. Di industri otomotif, misalnya, Volvo memilih keamanan menjadi elemen penting keunggulan kompetitifnya, sementara Toyota membangun keunggulan kompetitif melalui manfaat lingkungan dari teknologi hibridnya. Untuk perusahaan individual, beberapa isu terbukti penting bagi banyak unit bisnis dan lokasinya, menawarkan peluang untuk inisiatif CSR strategis. Bila sebuah isu sosial penting bagi banyak perusahaan, sering kali isu itu dapat ditangani dengan lebih efektif melalui model kooperatif. Contohnya The Extractive Industries Transparency Initiative, terdiri dari 10 perusahaan minyak, gas, dan pertambangan yang sepakat untuk menghilangkan korupsi dengan membuka dan memverifikasi semua pembayaran perusahaan kepada pemerintah di semua negara tempat mereka beroperasi. Dalam menangani isu-isu sosial, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu: Responsive CSR dan Strategic CSR. Agenda sosial perusahaan perlu melihat jauh melebihi harapan masyarakat, kepada peluang untuk memperoleh manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan. Bergeser dari sekadar mengurangi kerusakan menuju penemuan jalan untuk mendukung strategi perusahaan dengan meningkatkan kondisi sosial. Agenda sosial seperti ini harus responsif terhadap pemangku kepentingan. Oleh Mas Achmad Daniri Ketua National Mirror Committee on Social Responsibility & Maria Dian Nurani Anggota National Mirror Committee Social Responsibility

كتاب أمراض الدواجن باللغة العربية

الرحمن الرحيم
يعتبر من أفضل الكتب التي قرأتها في أمراض الدواجن و هو كتاب مميز بالنسبة لي...
و أخص بتقديمه كهدية و كل الذين ينتظروه ...
الكتاب حجمه تقريبا 235 ميغا ...مقسم على أربعة أجزاء ...للدكتور فؤاد الشيخلي ... للتحميل...على موقع ........mediafire
الجزء الأول حجمه تقريبا 41 ميغا
الجزء الثاني حجمه 75 ميغا
الجزء الثالث حجمه 94 ميغا
الجزء الرابع حجمه 24 ميغا
--

kejadian tengah malam

Today at 6:35pm

hri itu memang sepi.
tak ada yg menemani.
hanxa lmbran krtas n sbuah alt komunikasi yg menemaniku.

tepat pd jm 22.00
Hp q brdering.
awlx q brpkir ''o, tmn jauhq telpon."
okelah, aq angkat tlpnx n aq pkir hnx da perlu biasa.


10menit, 20menit tlh brlalu.
org tu trs aja mengoceh sprti org yg ksepian n tk da tman.


q tunggu smpe 1 jam brlalu.
q pkir sdh ckp dia untk brbcra.

trnyt pmbicran msh brlanjut.
subhanallah, bner2 tlpn pualing lama yg g prnh trputus yg prnh kualami.

hmpir 2 jam brlalu, n d akhr prbncnganx da kata2 aneh yg tk dpt q mengerti.
n q pkir tu sngat membwt q trdsak n tk tw hrs ngmg pa lg.

untgx prtlgn allah dtg.
kykx plsa si dia hbs n akhrx tlpn pun trptus.
huft. trma ksh y allah krnMU q tk hrs mnjwb prtnyn aneh tu

kejadian tengah malam-re
assalamu`alaikum wr.wb.
blumx mf nih tas kejadian tengah malam itu...
adek benar kak mang lg kesepian..sepi dr 'kesepian'...
hari berlalu demi hari tak pernah luput dr aktivits, kegiatan, ...apalah namanya yg jelas sibuuuuuuuuuuuukkk....
kadang tu membuat jiwa, hati, pikiran, otak ini trasa jenuh,bosan,malas,...fisikpun sudah tak merasakan capek lg...
q sendri berharap apa yg q laksanakan selama ini mendapat balasan dan manfaat dr Sang Maha Mengetahui dn Maha Penyayang...
pi sbg manusia biasa ternyata kesalahn dan khilafan melwati batas kadang lebih sering menimpa makhluk yg lemah ini...(y allah jauhkan dn sembunyikan kekurangan dan kesalahn q yg sadar maupun tak kusadari..amin)
dn terus terang kak tidak ada niat awal utk berbuat berlebihan dalam kata2 pa lg perbuatan thd orang...siapapun dia (insyaallah)
kak cuma pingin da tmn yg dirindukn dr dkat atopun dr kejauhan bs tau dn mendengar bgaimana keadaan tmn, kakaknya selama ini...
demi allah kak niat telpon memang krn perasaan rindu...
rindu seorng kakak thd suara adeknya dikejauhan...walaupun bukan saudara kandung...
...
mhon maaf yg stulusnya kalo kata2 diri ini buat perasaan tersakiti...
tp yakinlah itu hanya kesalahpahaman akibat berlebihan diri ini dalam meluapkn rasa ini...rasa sayang kak terhadap adeknya...
kak sadar telah berlebihan dalam bercanda dn...
diri ini beristigfar kepada allah... (astagfirullaah al adhiim min kullizanbin wa`atuubu ilaih)
diri ini mhon ini djadikn pelajaran sj buat adek dn terlebih diri ini...agar hal ini tidak terulang lagi...selamanya sampai malakulmaut ini menjemput diri yg hina dn lemah ini...
kalau memang seorang diri ini berlebihan dalam berteman...diri ini lebih tenang bila tidak punya teman kalau berteman hanya bisanya menyakitin hati teman....
(y allah hamba tidak bermaksud memutus silaturrahim tp hamba hanya ingin memutus celah kemaksiatan dn kesesatan ini menghampri hati yg akan merusak iman dan aqidah diri ini...ampunilah dosa diri dn teman2 hamba...amin)
jazakallah
wassalam....
(12.07.--am)