Friday, November 23, 2012

Monday, November 12, 2012

" kebenaran hanya berasal dari yg benar, begitu pula kedustaan hanya bersumber dr yg dusta..." hal yg sama dalam kebaikan, kebajikan, kesejahtraan, kebahagian, dsb. ini merupakan suatu pernyataan umum yg diterima logika manusia. ini bisa berarti bahwa kebenaran itu tidak berasal dari sebagian yg benar dan sebagian yg dusta, begitu pula dgn kedustaan. dan bukan berarti kebenaran itu beragam, ada yg ada benarnya, sedikit benar, kurang benar, sangat benar, tetapi ada yg tidak benar sih. nah masalahnya adalah yg mana yg benar??? banyak yg ngaku benar, diakui benar, memang benar, dan pasti benar. lebih sulit lagi apa instrumen (cara, alat ukur) menentukan kebenaran...tapi eit yg lebih berbahaya lagi adalah bila menggunakan instrumen yg salah walo diakui benar. ... masa perang pemikiran saat ini (Islam-liberal&sosialis) org yg bertindak tanpa berfikir dulu (ngk apa diputar2,he) sering terledor (dari tingkat terbawah) utk tidak menguji yg mengaku benar, (terus ini biasanya org yg udah berpendidikn tinggi jg sih) salah instrumen... ... seandainya nih, org bingung menentukan mana tuh yg memang benar, instrumen jg tidk diakui benar lalu gimana mengakui dan menerima ada yg benar atau itu yg benar???!!! (macem kemana pula ne kata2, hihi)... caranya ya mengasumsikan salah satu pasti ada yg benar (ne yg namanya beriman), (krn kalo ada yg dusta pasti ada yg benar kan??!) terus menerima dulu dalil2 kebenarannya baru dibuktikan secara teoritis dan eksprimental (sorry, istilahnya banyak yg kurang reliable)(ne sebenernya sih istiqomah, basa kerennya)...setelah itu insyaallah baru bisa yakin (ilmulyaqin, ainulyaqin, haqqulyaqin)...(ingat lo orng beriman disuruh yakin lg!!!) so, mari lihat kebenaran dr mata yg benar dg kacamata yg benar (tidak mengelabui) baru terima dan yakini seyakinnya....(krn klo ente gak yakin, berarti ente kafir/ kufur--menegasikan, atau ragu2 atw puraa2 yakin yg artinya munafik! wallahua`lamu bish-shawab...

Tuesday, January 4, 2011

Lima Raksasa Ekonomi Dunia 2030

Peta kekuatan ekonomi dunia berubah pada 2030, Indonesia masuk lima besar?
VIVAnews - Optimisme bahwa kekuatan ekonomi dunia akan bergeser dari Barat ke Timur kian merebak. Bahkan, Asia kini menjadi pusat perhatian utama dunia sebagai kawasan tujuan investasi.

“Pendulum geo-politik dan geo-ekonomi akan bergeser ke kawasan Asia,” ujar Dirjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Djauhari Oratmangun seperti ditulis VIVAnews 23 November 2010.

Optimisme Djauhari adalah satu dari deretan optimisme berbagai lembaga keuangan dunia lainnya. Baru-baru ini, dalam laporan khusus Standard Chartered Bank juga diyakini soal pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi global dari Barat ke Timur.

Pluralisme Agama Masuk Desa

Pluralisme Agama Masuk Desa